Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Berbahasa untuk Bisa Dipahami

Diperbarui: 29 Oktober 2022   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

EYD Edisi V (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi )

Bulan Bahasa 2022 jatuh pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2022, peringatan bulan bahasa bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, atau dengan kata lain Hari sumpah pemuda sekaligus ditetapkan sebagai bulan bahasa, adanya satu itikat menyepakati bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia, mengingat banyaknya bahasa yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.

Beragamnya bahasa yang berlaku di masing-masing daerah membuat anak bangsa merasa hidup di negeri orang, karena perbedaan bahasa, sulit untuk melakukan komunikasi dan ruwetnya beradaptasi.

Perkembangan bahasa beriringan dengan derasanya arus komunikasi dengan menggunakan simbul-simbul baru yang awalnya hanya berlalu pada beberapa orang meluas menjadi kalangan tertentu kemudian viral, semua orang bisa memahami dan dengan mudah mengucapkan seperti Baper, Lemot dan lebay. 

kaidah baru EYD edisi V menunjukkan betapa adaptipnya kaidah bahasa dengan kata yang tumbuh subur dalam masyarakat, hal ini tentu menunjukkan kepada tujuan utama berbahasa yakni agar mudah dipahami.sebagaimana pokok dari komunikasi adalah tersampainya pesan dengan benar.

Dalam kontek antar individu pemilihan kata bisa bersifat privasi hanya diketahui oleh kedua belah pihak, seperti kata "anu" contoh dalam kata "anunya belum ya", "siapa yang bawa anu".

sebagai inti dari komunikasi, maka berbahasa tidak saja terikat kepada kata yang baku sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar, tetapi yang paling penting adalah bisa dipahami pesan yang disampaikan, bila kedua belah pihak pesannya bisa dipahami, maka sukseslah dalam membangun komunikasi.

Indahnya Berbahasa di Kompasiana

Saya sangat berterima kasih kepada kompasiana, sudi menerima tulisan para kreatornya dengan bahasa khas mereka, termasuk saya dengan keterbatasan bertata bahasa, masih tetap bisa menulis walau kadang tersendat karena dalam kebimbanagn memilih kata dan menata kalimat yang tepat. 

Kompasiana menurut saya lebih mengutamakan tersampainya sebuah ide, saran, pendapat, kritik atau tanggapan. Bukan hendak bermain-main dalam kata secara tekstual atau tata bahasa yang kaku seperti pelajaran bahasa Indonesia di bangku sekolah. Pun toh bila ada yang bermain kata dalam upaya mendapatkan keindahan bahasa, di kompasiana tetaplah dihormati sepanjang dalam koridor kepantasan dan menjaga ketertiban umum.

Maka janganlah bahasa dijadikan sebagai belenggu, membuat kaku pembicaraan, membuat kering makna dan memutuskan komunikasi bahkan silaturrahmi. bulan bahasa 2022 dimulai mengalirnya bahasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline