Manusia dan binatang adalah makhluk (yang diciptakan) merupakan bagian dari penghuni alam semesta bersamaan dengan makhluk lain untuk melakukan jelajah medan dan menggenapi waktu tayangnya.
Alam semesta dicipta untuk memfasilitasi peradaban yang dibangun oleh umat manusia. Sejarah telah mencatat setiap kerajaan dan setiap raja memiliki jejak yang berbeda sesuai tingkat kecintaannya terhadap penghuni alam semesta.
Buana terpampang dan terhampar, terkandung keindahan di angkasa, daratan dan lautan. Akhir-akhir ini banyak tereksploitasi kekayaan yang sejatinya untuk kelestarian dan kontinuitas kesejahteraan, nyatanya semakin memperihatinkan, hutan dan sawah telah menjadi hunian (perumahan dan pabrik) panas melanda, hujan mengkhawatirkan menimbulkan banjir.
MENGASUH CINTA SEMESTA
Kerusakan alam saat ini, sebisanya tidak berkelanjutan. Ada jeda dan keinsafan. Bila ditilik dari kepadatan penduduk dan kebutuhan bahan baku dari alam yang tidak bisa diperbarui, maka sangat muskil mencegah apa yang terjadi.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Adalah membangun kecintaan anak muda bahkan balita untuk mencintai lingkungannya. Melestarikan alam, memperbanyak menanam dan memelihara agar keasrian didapatkan.
Merusak jauh lebih mudah dan banyak pengikutnya, sedang memelihara dibutuhkan jiwa patriot dan tangguh. Walau hidup menggantungkan alam, tidaklah semena-mena semaunya sendiri mengekplorasi kekayaan alam tapi tidak diimbangi dengan meremajakannya.
Mari dipilih anak-anak yang memiliki kecenderungan cinta alam semesta, atau orang tua mendorong dan mengarahkan anak-anaknya berdamai dengan alam. Semesta menjadi pola pengasuhan dan menegakkan cintanya dalam dada kawula muda.
KECERDASAN NATURALIS
Menggunakan konsep kecerdasan naturalis adalah salah satu upaya pelestarian alam, mempertahankan flora dan fauna hidup bersama umat manusia dalam keterikatan saling memberi manfaat.
Ayah bunda perlu ketahui, bahwa sudah banyak komunitas pecinta satwa, tanaman bonsai, bunga hias, ikan hias dan lainnya. Hal tersebut menunjukkan tanda mereka memiliki indikator kecerdasan naturalis.