Lihat ke Halaman Asli

Hamidun

Oncom

Wisata Pemikiran

Diperbarui: 22 Juni 2022   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Wisata pemikiran ke dimensi Eksistensialisme mengantarkanku bertemu dengan Soren Kierkegaard dan Jean Paul Sartre. Kata Sartre, eksistensi itu lebih dulu ada dibandingkan dengan esensi. 

Maksudnya, manusia akan memiliki esensi jika ia telah eksis lebih dulu kemudian esensi tersebut akan muncul ketika manusia mati.  lalu waktu membawaku pada pertemuan Albert Camus dengan keabsurdannya. Di tengah jalan, aku sempat istirahat di karyanya Franz Kafka, Die Verwandlung (Metamorfosis)

Dari karya yang diterjemahkan itulah aku pindah lagi ke kompleksitasan dimensi dimana, aku bertemu Gabriel Garcia Marquez yang dengan ketekunan jurnalismenya, membawa dirinya menjadi novelis bercorak realisme magis yang banyak menghadirkan permainan waktu, metafora, dan tema-tema politik. "Bertahun-tahun kemudian, saat ia menghadapi regu tembak, Kolonel Aureliano Buenda akan teringat sore yang jauh ketika ayahnya membawanya untuk menemukan es" (100 Tahun Kesunyian)

Sebenarnya gampang-gampang susah atau susah-susah gampang ketika kita ghibah tentang tema-tema seperti itu. Namun, jika kita belajar dasar-dasarnya, akan mudah memahami hal-hal tersebut. Mari kita kembali ke materi dasar ketika kita SD: Membaca, menulis, dan berhitung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline