Lihat ke Halaman Asli

Mukhamad Hamid Samiaji

Penulis dan Peneliti

Kenali "Mental Illness" Sedini Mungkin

Diperbarui: 30 September 2023   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: apibhs.com

Ani adalah sosok anak kecil yang mengidap penyakit menthal illness di tempat saya. Setiap kali ingin bermain bersama teman-temannya, Ani selalu saja menjadi bahan ledekan dan bullyan. Bahkan di saat mengaji di malam hari pun teman-temannya tidak berhenti untuk terus membully dan mengucilkan Ani.

Hal itu membuat saya merasa kasihan dan tidak jarang pula saya menegur teman-teman bermainnya agar tidak membulinya. Sebab gangguan kepribadian atau menthal illness yang diidap Ani ini bukanlah sesuatu yang mengharuskan kita untuk berpikir negatif terhadap anak yang mengidapnya, terlebih sampai membully atau mengucilkannya. Mereka anak kecil yang seperti Ani ini tidak membutuhkan komentar tentang apa yang mengganggu kepribadiannya, melainkan yang mereka butuhkan adalah dukungan dan dorongan dari teman-teman agar bisa kembali menjadi pribadinya yang sehat secara fisik dan juga psikis.

Bagi sebagian orang mungkin masih awam mendengar istilah Menthal Illnes, untuk itu berikut akan dijelaskan apa itu menthal illnes agar kita menyadari apakah menthal illness itu ada dalam diri kita atau mungkin pada diri anak-anak di sekitar kita?

Menthal Illness atau bisa disebut juga menthal disorder merupakan gangguan mental atau penyakit kejiwaan yang memiliki pengertian yaitu pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia.

Gangguan tersebut diistilahkan sebagai kombinasi sikap, perilaku, komponen pengetahuan atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia.

Ke-abnormalan pada diri seseorang dapat dilihat dari berbagai macam penyebab yaitu adanya ketegangan, rasa putus asa, sikap murung, gelisah, cemas, merasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, memiliki pikiran negatif, dan sebagainya

Gangguan jiwa ini menjadi masalah yang tanpa disadari bisa saja terjadi pada siapa saja. Hal ini disebabkan oleh tuntuntan kehidupan yang dirasakan seseorang penuh tekanan dengan tidak diimbangi oleh ketahanan mental dalam dirinya sehingga dapat menciptakan tekanan dalam diri yang memicu tumbuhnya stres berat. Kondisi gangguan jiwa ini akan menjadi semakin berat apabila terlambat menanganinya, untuk itulah di sini juga akan dijelaskan tentang macam-macam menthal illness atau penyakit kejiwaan. Dalam situs marikonseling.com dijelaskan setidaknya ada lima macam menthal illness sebagaimana berikut.

Pertama, kepribadian ganda. Kepribadian ganda ini adalah kondisi dimana dalam diri seseorang terdapat dua kepribadian sekaligus yang dua-duanya berperan dalam tingkah laku yang ditunjukkannya sehari-hari. Para penderita kepribadian ganda ini seringkali tidak menyadari apa yang telah dilakukannya karena bawaan dari kepribadian tersebut yang sering berubah-ubah tanpa disadari pula.

Kepribadian ganda ini termasuk kepada kepribadian yang sifatnya buruk karena seseorang yang mengalaminya ini akan menunjukkan sikap yang tidak sewajarnya dalam satu waktu. Contohnya dalam diri seseorang terdapat pribadi yang ketika dia sedang mengalami tekanan begitu berat atau dihadapkan dengan pilihan yang sulit dia akan tiba-tiba berubah. Misalnya dalam diri seseorang tersebut memiliki kepribadian yang dalam satu waktu menjadi pribadi yang tempramen, atau dalam kondisi waktu lain bisa menjadi pribadi seperti anak-anak. Dan perubahan pribadi tersebut berubah tanpa disadari oleh diri orang yang mengalaminya itu.

Kedua, gangguan kecemasan berlebih. Perasaan cemas merupakan hal yang wajar apabila seseorang merasa khawatir terhadap sesuatu. Cemas ditandai dengan meningkatnya denyut nadi, keluar keringat, atau timbul gerakan-gerakan kecil secara spontan. Pada orang dengan gangguan kejiwaan kecemasan ini akan ditunjukkannya dengan sikap atau respon yang berkali kali lipat dari orang normal bahkan bisa menimbulkan respon sampai ketakutan atau panik yang berlebihan. Dan hal ini perlu untuk segera diatasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline