Seorang calon anggota legislatif (caleg) di Bondowoso, Erfin Dewi Sudanto, bersedia menjual ginjalnya untuk mendanai kampanye. Erfin, yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN), adalah warga Desa Bataan, Tenggarang, Bondowoso.
Erfin mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif di Dapil I Bondowoso, yang mencakup Kecamatan Kota, Tenggarang, dan Wonosari. Dia bahkan bersedia melelang ginjalnya untuk orang yang membutuhkannya.
Saat ini, proses lelang ginjal masih dilakukan secara konvensional atau langsung bertemu dengan calon pembeli. Erfin menawarkan ginjalnya kepada warga yang ia temui.
"Keputusan ini saya ambil karena saya melihat kondisi demokrasi di Indonesia saat ini yang sangat memprihatinkan," kata Erfin kepada detikJatim di rumahnya pada Selasa (16/1/2024). Menurut Erfin, menjadi calon anggota legislatif membutuhkan biaya yang tidak sedikit, seperti untuk mencetak alat peraga kampanye (APK) dan melakukan penggalangan suara.
"Konstituen sekarang lebih cerdas. Jika hanya memberikan janji tanpa uangnya, mereka tidak akan memilih," ungkap Erfin, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala desa.
Untuk mendapatkan satu suara saja, Erfin mengatakan ia membutuhkan sejumlah uang. Jumlah tersebut dikalikan dengan total suara yang diperoleh di dapil tersebut.
"Saya sudah turun ke masyarakat. Minimal saya butuh lima puluh ribu rupiah untuk mendapatkan satu suara," jelas Erfin.
Erfin mengungkapkan bahwa ia membutuhkan dana sekitar Rp 300 juta untuk biaya kampanye. Dana tersebut akan digunakan untuk mencetak APK dan melakukan penggalangan suara.
"Saya sudah konsultasi ke beberapa calon lainnya. Mereka mengatakan bahwa calon legislatif pertama minimal membutuhkan dana sebesar itu. Jadi, saya harus menyiapkan sejumlah itu," tambah Erfin.
Meski begitu, Erfin mengakui bahwa hingga saat ini belum ada yang tertarik dengan penjualan ginjalnya. Ia pasrah jika ginjalnya tidak terjual dan gagal menjadi anggota dewan.
Erfin menjelaskan bahwa ia telah mencoba berbagai cara agar ginjalnya laku, baik melalui aplikasi pertemanan maupun langsung bertemu dengan masyarakat dalam program door to door.