Lihat ke Halaman Asli

Hamid Amren

seorang pembelajar yang suka menulis

Mewujudkan Organisasi Berkinerja Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0

Diperbarui: 27 September 2019   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Organisasi didefinisikan sebagai wadah kumpulan dua orang atau lebih yang saling terikat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumber daya. Tujuan dalam suatu  organisasi menjadi prioritas utama yang harus dicapai, namun dalam organisasi juga terdapat tujuan individu-individu yang tidak bisa dikesampingkan. Tujuan organisasi menyangkut target produksi atau pelayanan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan wajib dipenuhi oleh setiap elemen organisasi. Sedangkan tujuan individu lebih menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan penghasilan, prestasi, karir, cuti dan prestise.

Mempertemukan antara tujuan organisasi dengan tujuan individu-individu dalam organisasi memerlukan seni manajemen. Dikatakan seni karena manajmen memang bukan hanya sains tetapi juga art (seni). Orang-orang dalam organisasi adalah makhluk hidup, manusia berakal, memilki perasaan, bisa lelah, capek, sakit, emosional, prustasi, gembira, senang dan bahagia. Maka perlakuan terhadap orang-orang dalam organisasi sangat berbeda dengan unsur sumber daya lainnya.

Setiap organisasi selalu dihadapkan dengan kendala dan tantangan. Setiap saat beragam masalah bisa muncul dalam organisasi. Tiga fundamental issue dalam organisasi yang bisa menjadi faktor yang mempermudah atau faktor penghambat tercapai tujuan organisasi. Ketiga faktor tersebut yaitu profesionalitas sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasana pendukung serta 

kesesuaian sistem dan prosedur. Pimpinan organisasi harus mampu menemukan fundamental issue dan mampu mencari solisi yang tepat. Indentifikasi setiap masalah dalam organisasi harus dilakukan dengan metode-metode ilmiah sehingga tdak terjebak dalam sympthomatic issues.

Oleh karena setiap orang mengingingkan kemajuan dan kesejahteraan dalam menjalani hidup dan kehidupannya sedangkan setiap organisasi juga ingin mencapai semua target yang telah ditetapkan maka tugas utama pemimpin adalah setiap saat melakukan pengambilan keputusan dalam berbagai kondisi dan keadaan kontigensi dengan konsekuensi tetap menjamin kelangsungan organisasi tumbuh dan berkembang secara baik. Tepat jika ada ungkapan "pemimpin adalah orang yang mampu membelokkan arah angin".

Berkaitan dengan ketiga faktor tersebut, terhadap kualitas  sumber daya manusia tidak professional, upaya yang dapat dilakukan, a). melakukan konsolidasi untuk memetakan jumlah kebutuhan personalia berdasarkan job description dan job analisys, b). penempatan personalia mengedepankan merit sistem, c). Memberikan kesempatan untuk meningkatkan ketrampilan melalui pendidikan lanjutan atau diklat teknis, d). pembinaan secara terus menerus baik melalui rapat koordinasi teknis, apel rutin, kegiatan hari besar nasional dan kegiatan keagamaan.

Sedangkan terkait keadaan sarana dan prasana pendukung kurang memadai sejumlah langkah strategis yang perlu dilakukan yaitu a). melalukan inventarisasi aset peralatan dan mesin eksisting b). penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, c). optimasi penggunaan barang inventaris untuk mendukung pelaksanaan kinerja organisasi d). evaluasi dan pemantauan sarana dan prasarana.

Dan menyangkut sistem dan prosedur yang tidak kompatibel dengan perkembangan kebutuhan, upaya yang perlu segera ditindak lanjuti meliputi a). menyiapkan semua dokumen dan legal drafting yang diperlukan dalam penyusun kebijakan, b). menyiapkan personalia yang mumpuni baik dari internal maupun pihak eksternal dan c). melakukan koordinasi yang inetnsif dengan stake holders.

Di era revolusi industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of Things, yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Pada perusahaan manufaktur industri 4.0 sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. 

Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Merujuk pada tulisan https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html sebagaimana dikutip dari laman Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan (unit organisasi, pen) untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0 diantaranya adalah 1). Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain melalui media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT). 2). Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. 3). Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar dapat membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia. Dan 4). Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline