Lihat ke Halaman Asli

Hamid Amren

seorang pembelajar yang suka menulis

Kaltara Cross Border Tourism

Diperbarui: 28 Maret 2017   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalimantan Utara mempunyai kedudukan strategis dan menguntungkan. Sebagai provinsi perbatasan YANG mempunyai garis batas sepanjang 1.083 KM dengan Sarawak dan Sabah Malaysia Ddisebelah barat. Sedangkan dibelahan timur berhadapan langsung dengan laut Sulawesi yang merupakan jalur pelayaran internasional Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Ini merupakan jalur yang langsung menghubungkan ke Samudera Fasifik.

Sebagaimana diketahui kawasan Fasifik merupakan kekuatan baru ekonomi dunia. Kemajuan ekonomi China, Korea Selatan, Taiwan dan tentu saja Jepang yang telah terlebih dahulu maju menjadikan kawasan Fasifik mampu menandingi kekuatan ekonomi Uni Eropa dan Amerika Utara. Diiprediksi dimasa yang akan datang kekuatan ekonomi kawasan Fasifik akan mengungguli kekuatan ekonomi dunia dari belahan dunia lainnya. Selain itu kawasan ini yang berada dibawah khatulistiwa mempunyai keunggulan komparatif dari kebutuhan kritis masa depan dunia yang meliputi  air, pangan dan energi.

Sebagai provinsi baru Kalimantan Utara dapat mengambil peran maksimal untuk menjadi penting dan diperhitungkan. Dengan tagline TERDEPAN ditunjang sumber daya alam dan letak strategis, Kalimantan Utara bisa menjadi kekuatan baru dalam kancah perekonomian nasional dan global. Saat ini saja berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, kekuatan ekonomi Kaltara menduduki peringkat 4 secara nasional. Boleh gak percaya, tapi BPS mempublish angka Pendapatan Domestik Regional Bruto Kaltara (2014) mencapai 95,3 trilliun rupiah atau ururan ke empat setelah DKI (174,8 t) Kaltim (155,1 t) dan Riau (109,8 t). Ini tidak boleh dipandang enteng dan biasa, akan tetapi sejauh mana dapat dikonversi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Kualitas sumber daya manusianya sangat menentukan.

Apatah lagi sesuai arahan Presiden Jokowi perencanaan pembangunan harus memegang prinsip HITS yaitu holistik, integral, tematik dan spasial. Beruntung tourism (kepariwisataan) merupakan salah satu tematik program strategis pembangunan ekonomi pemerintah saat ini yang meliputi industri, maritim, energi, pangan dan pariwisata (IMEPP). Kepariwisataan Kaltara mempunyai kesempatan emas untuk berkembang secara baik. Wisata alam seperti Kawasan Cagar Alam Kayan Mentarang yang merupakan heart of borneo (HoB) telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Selain itu banyak objek wisata menarik lainnya di Kaltara, ada kawasan hutan mangrove dan bekantan, pantai amal, situs perang dunia kedua peningki lama semuanya ada di Tarakan. Kemudian di Bulungan ada pantai tanah kuning yang tak kalah indahnya, kompleks intana Sultan Bulungan, air tenjun km 18. Tak kalah menarik juga tempat wisata kabupaten Malinau seperti air panas semolon, arung jeram, desa wisata setulang, kuburan batu dan lain-lain. 

Demikian pula di kabupaten Tana Tidung air terjun gunung rian mempunyai ketinggian yang cukup tinggi. Sunset sungai Taiwan Sebatik dan pantai batu lemampu asset wisata yang dimiliki di kabupaten Nunukan. Tak hanya alam, adat istiadat, seni budaya dan kuliner juga cukup potensial sebagai daya tarik wisata Kaltara. Untuk menarik wisatawan mancanegara tidak perlu hanya bergantung kepada keindahan alam semata. Karena berdasarkan sebuah penelitian, alasan utama wisatan manacanegara berkunjung ke Indonesia justru karena faktor kultural (adat istiadat, keramahan, eksotik, unik dan beragam tradisi budaya masyarakat) yang mencapai 60 %, sedangkan nature (keindahan alam) hanya 30%, sisanya karena berbagai faktor lainnya. Tradisi budaya yang unik, khas dan atraktif semua dimiliki Kalimantan Utara.

Tantangan terletak pada akses dan amenitas. Untuk destinasi wisata yang menarik masih sulit dijangkau dan/atau berbiaya mahal. Demikian pula sarana penunjang dibeberapa masih terbatas. By the way hal tersebut tidak perlu diratapi. Dari banyak turis mancanegara yang sembat  berbincang dengan saya, umumnya mereka tidak begitu tertarik dengan kemewahan, justru mereka lebih menyukai yang menantang, unik, eksotik, orisinil dan keramahan orang Indonesia.

Hal yang perlu dilakukan adalah promosi, kita harus banyak belajar dari Malaysia yang sangat masif mempromosikan pariwisatanya. Sudah lama banyak wisatawan mancanegara menjadikan Sabah dan Sarawak sebagai destinasi wisata favorit. Sesungguhnya Sabah dan Sarawak setanah dengan Kalimantan Utara, sama-sama berada di Pulau yang sama Kalimantan. Jika saja wisatawan mancanegara mau berkunjung kesana logikanya juga mereka tidak akan menolak berkunjung ke Kaltara.

Problematiknya adalah pada informasi tentang Kaltara yang sangat minim mereka peroleh. Ini testemoni langsung dari beberapa wisatawan mancanegera kepada saya. Apalagi informasi dalam bahasa asing jauh lebih terbatas lagi. Karena itu kita perlu segera melakukan kerjasama promosi, saling memberikan kemudahan kepada para wisatawan. Wisatawan yang ada di Kaltara dan sekitarnya bisa melanjutkan perjalanan ke Sabah dan Sarawak, demikian sebaliknya mereka bisa masuk ke Kaltara dan melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah di Indonesia. Hal seperti ini sudah lazim dilakukan oleh wisatawan yang mengunjungi Eropa.

Inilah yang disebut cross border tourism. Dibidang usaha kepariwisataan lebih efektif berkolaborasi dari pada bersaing. Karena industri keparisataan bersifat holistik dan melibatkan banyak pihak, saling ketergantungan dan memerlukan kerja sama. Asosiasi Sail Indonesia dan Sail Malaysia bisa jadi contoh bagaimana kerjasama wisata bahari dikembangkan dengan sangat baik, saling menguntungkan serta memberikan kenyamanan kepada yachter yang setiap tahun mengelilingi dunia termasuk Indonesia dan Malaysia.

Kita berharap Kementerian pariwisata dapat  menjadikan dan mengandalkan Kalimantan Utara sebagai salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia. Kita meyakini jika cross border tourism ini diseriusi oleh para pemangku kebijakan yang mempunyai kewenangan sesuai tingkatannya akan terwujud Kaltara sebagai cross border tourism yang memberikan pemasukan devisa bagi negara dan memberikandampak  kesejahteraan bagi masyarakat. (*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline