Tahun kemarin seragam satpam menjadi perbincangan hangat, karena warna seragamnya sama persis seperti seragam Polisi. Pro dan Kontra terjadi di masyarakat, bahkan banyak orang salah mengira dari kejauhan melihat seorang Polisi. Hati sudah terlajur deg-degan, setelah mendekat ternyata Pak Satpam yang sedang membantu penyeberang jalan.
Belum lama memakai seragam baru ala polisi, akhirnya seragam Pak Satpam berganti lagi karena polemik di masyarakat yang semakin sukar membedakan Pak Satpam dan Pak Polisi di jalan. Seragam satpam resmi berubah dari warna coklat ala Polisi menjadi warna krem. Uniknya warna krem ini identik dengan seragam polisi dari India yang sering kita jumpai lalu lalang di film Bollywood.
Seragam memang menjadi identitas sekaligus kebanggaan seseorang dalam bekerja. Dengan seragam yang jelas maka rasa profesionalitas diharapkan tumbuh saat bekerja. Semoga saja seragam yang berwarna krem tidak menimbulkan stigma yang negatif bagi pemakainya. Stigma negatif seperti polisi bollywood yang selalu datang terlambat saat kejadian sudah lewat.
Nah sekarang timbul pertanyaan, seragam baru satpam berkah atau masalah ?
Bagi satpam sendiri, seharusnya menjadi berkah karena dengan seragam yang baru mereka punya identitas yang jelas di masyarakat. Serta tak lagi dibanding-bandingkan dengan polisi, walaupun sebenarnya masih bekerja dalam lingkup yang sama yaitu menjaga keamanan.
Bagi penjahit dan pedagang kain, tentu perubahan seragam menjadi angin segar di tengah seretnya ekonomi selama pandemi. Dengan seragam baru otomatis orderan jahitan akan berdatangan baik dari satpam sebagai individu maupun perusahaan yang memesan borongan. Mungkin bagi pedagang kain harus pinter-pinter menawarkan dagangannya ke perusahaan-perusahaan karena persaingan ketat. Walau sudah ada tender resminya, namun kebutuhan seragam satpam kan tidak hanya 1 atau 2 stel.
Bagi toko pakaian dinas, perubahan ini bisa bikin adem panas. Apalagi kalau mereka sudah menyiapkan banyak baju satpam warna coklat, pasti akan kesusahan menjualnya. Mungkin solusinya mencopot bedge satpam dan merubahnya menjadi bedge polisi, siapa tau ada pak polisi yang beli.
Nah terakhir bagi pengusaha atau perusahaan nang menaungi satpam. Tentu akan menjadi sedikit masalah karena harus mengeluarkan anggaran belanja lebih untuk membeli seragam baru. Apalagi Polri sudah menegaskan untuk tidak membebankan perubahan seragam ini kepada individu satpam. Untungnya ada waktu 1 tahun bagi perusahan untuk melakukan perubahan seragam ini.
Ditambah hanya baju saja yang berubah warna dari coklat ke krem, sedangkan celana tetap memakai warna coklat alias tidak perlu membuat baru.
Seragam baru semangat juga baru, layaknya baju baru di hari lebaran. Semoga semangat Bapak/Ibu satpam meningkat dalam melayani masyarakat dan menjaga keamanan lingkungan kita.