Dingin banget, itulah kesan pertama setelah memasuki gudang penyimpanan (storage) es krim Campina. Tak tanggung-tanggung suhu di dalam gudang ini bisa mencapai minus 20 celcius bahkan bisa lebih dingin lagi. Agar tak kedinginan kami (para peserta on loc kompasiana) sudah memakai jaket super tebal dan sejak awal diharuskan memakai kaos kaki, sepatu serta celana panjang.
Bahkan sebelum memasuki gudang es krim ini pemandu kembali bertanya apakah ada diantara peserta yang sedang tidak fit, punya riwayat penyakit asma, dan tak kuat dengan suhu ekstrem. Jika ada maka lebih baik untuk menunggu di luar gudang terlebih dahulu.
Memasuki gudang yang seperti lemari es super besar memang menjadi salah satu pengalaman yang mengesankan saat kunjungan ke pabrik es krim campina. Rasanya seperti di dalam film drama Korea saja, dimana sang aktor sedang berjalan di tengah cuaca salju yang dingin. Dinginnya gudang ini memang tak diragukan lagi, karena fungsinya yang sangat penting untuk menjaga es krim tetap dalam kondisi baik.
Tak lama memang kita memasuki lemari es raksasa ini, mungkin hanya sekitar 10 menitan. Itupun rasanya nafas sudah sangat berat, bernafas pun seperti mengeluarkan uap dan lantai cukup licin karena banyak kristal es. Kami juga diberi info bahwa pegawai yang bekerja di gudang ini hanya dalam waktu 1 jam saja, setelah sejam mereka akan diberi istirahat yang biasa dipakai untuk menghangatkan diri di luar.
Jadi Peserta On Loc Kompasiana
Pengalaman yang luar biasa berkunjung ke pabrik es krim Campina berkat acara yang diadakan Kompasiana. Kegiatan yang berlangsung di jalan rungkut industri 2 no. 15 Tenggilis Mejoyo Surabaya ini diikuti oleh 20 kompasianer (sebutan penulis di website Kompasiana) dan ada belasan vlogger youtube.
Saat itu saya tertarik acara on loc ini karena lokasi yang cukup dekat, saya di Malang dan acara di Surabaya hanya dua jam saja perjalanan. Selain itu hobi saya makan es krim membuat saya sangat tertarik mengikuti kunjungan ke pabrik es krim asli Indonesia ini.
Bersama dua rekan dari komunitas Bolang (Blogger Kompasiana Malang) yaitu Mas Malik dan Mbak Tami saya berangkat ke pabrik dini hari. Kita bertiga janjian di terminal Bungurasih, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan online langsung ke lokasi acara.
Sekitar jam 8 pagi acara on loc dimulai. Sebelum masuk ke pabrik terlebih dahulu kita di breafing tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama acara berlangsung. Dan tak lupa kita mensterilkan tangan dari kuman dengan sabun antiseptik. Selain itu kita juga memakai penutup rambut saat berkeliling pabrik. Hal ini mutlak dilakukan agar pabrik terjamin kebersihannya.
Sejarah Es Krim Asli Indonesia
Kita harusnya berbangga karena ada es krim buatan anak bangsa yang tetap eksis hingga sekarang ini. Es krim Campina ini dimulai oleh Bapak Hadi Pranoto yang pada tahun 1972 tepatnya tanggal 22 Juli membuat es krim di garasi rumah bersama istrinya. Awalnya Pak Hadi ingin membuat es krim untuk anaknya dan akhirnya menjadi usaha yang sukses dengan banyak es krim dengan varian rasa sekarang ini.
Bekerja sama dengan PT. Ultrajaya Milk Industry, akhirnya usaha es krim Pak Hadi yang awalnya UMKM menjadi perusahaan yang besar dan siap melayani pecinta es krim di seluruh pelosok Indonesia. Sungguh kisah yang sangat inspiratif, karena usaha es krim ini berawal dari sebuah garasi rumah, dijajakan dengan sepeda keliling hingga akhirnya ada dimana-mana sekarang ini.
Perjalanan panjang es krim Campina ini bisa saya rasakan saat acara mulai memasuki lantai kedua pabrik Campina. Di sini ada museum mini dari perjalanan pabrik Campina dari masa ke masa. Mulai dari atk kantor jaman dulu, sepeda pembawa es krim hingga mesin pembuat es krim juga ada.