Menerima brosur di lampu merah merupakan hal yang biasa. Banyak promosi yang ditawarkan lewat brosur ini, biasanya yang sering menyebar brosur di lampu merah berasal dari usaha properti, mobil atau motor, bisa juga launching toko yang ada di sekitar lokasi lampu merah.
Pagi ini ada yang cukup unik saat saya melewati lampu merah di jalan veteran Kota Malang, tepatnya di depan kantor dinas pendidikan. Saya mendapatkan brosur dari Go-jek. Yups gojek yang itu, aplikasi besar Indonesia yang melayani berbagai macam kebutuhan kita sehari-hari mulai dari transportasi motor dan mobil hingga sekarang semakin berkembang ke berbagai bisang sebut saja go massage buat pijet, go food buat antar makanan, go mart buat belanja dan lain-lain. Setidaknya ada 12 layanan gojek yang siap kita gunakan selama 24 jam nonstop. Info barusan saya dapat dari brosur yang saya terima.
Sebuah jasa aplikasi online yang sangat terkenal pun ternyata masih menggunakan cara promosi yang konvensional melalui iklan cetak berupa brosur. Menurut saya hal unik ini menunjukkan beberapa hal :
Pertama, Iklan cetak belum sepenuhnya mati karena serbuan online yang sangat pesat di beberapa tahun ini. Tak hanya brosur, kita juga jamak melihat iklan bisnis online yang terpampang di pinggir jalan, sebut saja tokopedia,bukalapak grab dll.
Kedua, kembalinya prinsip facebook ke tujuan awal yaitu sebagai media sosial berdampak pada model promosi. Perlu di ingat tahun kemarin jumlah iklan di facebook dan instagram sangatlah besar, sampai-sampai semua wall kita dipenuhi dengan berbagai promosi produk. Namun di tahun 2018 facebook termasuk instagram kembali ingin jadi medsos dan mengurangi iklan-iklan, hal inilah yang membuat iklan cetak mulai dilirik kembali.
Ketiga, saingan gojek semakin banyak. Di kota Malang saja gojek sudah mendapat rival yakni grab dan uber yang baru saja beroperasi. Hal ini mungkin membuat manajemen lebih ekstra dalam mempromosikan aplikasi ojek ini, salah satu caranya lewat sebar brosur.
Unik memang, jika bisnis online sebesar gojek masih mau menyebar di jalanan. Namun memang perlu kita sadari dalam marketing semua hal masih bisa dilakukan yang penting bisa mempromosikan suatu produk bukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H