Ini mungkin ide yang gila dan berperikehewanan khususnya peri kekambingan. Namun melihat cerita kambing bungin yang setiap hari makan sampah baik kertas, karton maupun plastik membuat saya tak henti memikirkan ini. Bagaimana jika kita menyerahkan masalah sampah yang tiada habisnya ini kepada kawanan kambing dari Bungin. Toh mereka sudah biasa makan sampah, maka saat diberi sampah mereka tak akan segan lagi untuk makan bukan?
Kambing makan sampah bukannya rumput, ini memang hal yang aneh. Mungkin kambing ini awalnya terpaksa, namun seiring berjalannya waktu mereka menjadikan sampah sebagai makanan pokok mereka. Hebatnya mereka tetap hidup dan beranak pinak hingga sekarang. Tentunya sebelum rencana ini kita laksanakan kita harus meneliti terlebih dahulu bagaimana pengaruh sampah yang mereka makan terhadap kesehatan si kambing dan apakah ada perbedaan daging kambing tersebut dengan daging kambing normal, patut kiranya kita cari tahu.
Berdasarkan kasus kambing di Bungin yang terbiasa memakan sampah, maka saya punya du aide tentang hal ini agar sampah kita berkurang dan tak menimbulkan banyak masalah seperti banjir dan lain-lain.
Pertama, kita kembangbiakkan kambing dari Bungin dak kita sebarkan ke seluruh Indonesia. Dengan begitu setiap daerah akan memiliki kambing yang bisa makan sampah dan diharapkan akan berkembangbiak menjadi kawanan kambing yang siap membasmi sampah yang berserakan karena ulah manusia yang tak bertanggung jawab.
Kedua, kita membuat plastik dari bahan organik yang aman untuk dikonsumsi oleh hewan pemamahbiak seperti kambing, sapi, kuda dan kawan-kawannya. Ini memang membutuhkan biaya dan riset yang mendalam karena sampai sekarang plastik organik yang bisa terurai saja perkembanganannya stagnan. Bisa kita lihat masih banyak orang yang memilih memakai plastik biasa karena harganya lebih murah dan tahan lama.
Ini ide saya yang muncul karena kondisi kambing yang memprihatinkan di daerah kawasan terpadat di dunia tersebut. Semoga bermanfaat dan harap ingat jangan terlalu serius ya apalagi masalah perikekambingannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H