Hujan deras kembali datang
Sungai-sungai mulai muntahkan
Air cokelat genangi jalan
Menyambut siapapun yang datang
Di mana matamu kawan ?
Tak lihatkah genangan air di depan
Kau pacu mobil dengan kencang
Cipratannya mengenai sekitar
Di mana hatimu kawan ?
Kau enak di dalam mobil tak hujan
Kami di sampingmu hanya sepedahan