Lihat ke Halaman Asli

Bodoh Pangkal Kaya

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dialog anak dan diriku sehabis maghrib sambil berbuka puasa dan melihat hiruk pikuk salah satu channel News TV yang lagi meramaikan berita renovasi gedung Hewan Perwakilan Rakyat (HPR) di negeri Republik Indomie:

"Pa, kalau aku pandai, nanti besar bisa jadi orang besar dan kaya ya?"

"Itu dulu nak. Karena kabinet dan bossnya sudah ganti, peribahasanya jadi BODOH PANGKAL KAYA"

"Lho kok lain ama yang diajari Bu Guru sih pa? Berarti aku gak usah sekolah aja ya pa.."

"Kalau adik sekolah harus tetap lanjut, tapi kalau adik nanti sudah sarjana, adik tinggal pilih, mau jadi ORANG MISKIN atau jadi ORANG BODOH."

"Gimana sih Pa? Aku bingung....kok gak ada pilihan jadi KAYA atau PINTAR" mulai serius muka anakku.

Istriku pun menyahut "Ini ngajarin anak kok gitu sih mas???"

Sambil kuhisap rokok Avolution kegemaranku, aku menjawab santai "Nah itu lihat di TV dik, bapak yang lagi ngomong yang pakai kopiah itu...."

"Itu siapa pa?

"Itu Ketua HPR Republik Indomie dan bekas Ketua Partai Demikarat"

"Hubungannya apa pa? Dia KAYA ya pa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline