Lihat ke Halaman Asli

Hamdi

Guru dan Pemerhati Sosial Budaya

Mengenal Sosiologi, Sebuah Pengantar

Diperbarui: 18 Juli 2023   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

                                                                                            Mengenal Sosiologi, Sebuah Pengantar (Bagian 1)

A. Pendahuluan

            Manusia  dikenal  sebagai  makhluk sosial selain juga sebagai makhluk indiviidu. Sebagai makhluk sosial (zoon politicon) manusia tidak bisa hidup sendirian, pasti membutuhkan kehadiran orang lain. Manusia melakukan kontak dan komunikasi dengan sesamanya dan kemudian terjadilah pergaulan dan interaksi sosial. Interaksi sosial bisa berlangsung di mana saja, seperti lingkungan keluarga, tetangga. sekolah, kantor, pasar, terminal, tempat rekreasi, dan sebagainya.

            Kajian tentang kehidupan masyarakat sudah dilakukan ribuan tahun yang lalu. Plato (429-347 SM), seorang filsuf Romawi. Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya. Kemudian ada Aristoteles (385--323 SM) yang memetakan adanya lapisan sosial  di sebuah negara, yaitu golongan yang kaya sekali, melarat, dan yang berada di tengah-tengahnya. Pada akhir abad pertengahan muncul ahli filsafat Arab, Ibnu Khaldun (1332-1406) yang mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah. Menurut Khaldun, faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku, klan, negara, dan sebagianya adalah rasa solidaritas.

             Namun, telaah yang sistematis mengenai kehidupan masyarakat baru dilakukan beberapa generasi kemudian. Muncullah istilah sosiologi sebagai nama cabang ilmu pengetahuan sosial yang dibuat oleh seorang ahli filsafat Prancis, Auguste Comte (1798-1857). Comte kemudian disebut sebagai "Bapak Sosiologi" dan juga  dikenal sebagai tokoh aliran postivisme. Dia adalah orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu pengetahuan lainnya. Akhirnya sosiologi (sebagai ilmu pengetahuan) tumbuh dan berkembang ke berbagai belahan dunia lainnya, seperti Eropa, Amerika, dan Asia (termasuk Indonesia).

B. Pengertian, Ciri, dan Sifat Hakikat Sosiologi

1. Pengertian Sosiologi

             Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti "kawan" dan kata Yunani logos yang berarti "kata" atau 'berbicara".  Jadi sosiologi secara harfiah bermakna "berbicara mengenai masyarakat". Istilah sosiologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1839 oleh Auguste Comte,  seorang filsuf asal Prancis. Bagi Comte (1798-1857), sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum sebagai hasil akhir perkembangan ilmu pengetahuan. Melalui prinsip positivisme Comte membangun dasar yang digunakan oleh akademisi saat ini, yaitu pengaplikasian metode ilmiah dalam ilmu sosial sebagai sarana dalam memperoleh kebenaran.

                Ada banyak definisi sosiologi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa di antaranya, yaitu:

a. Pitirim Sorokin berpendapat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :

1) hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya);

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline