Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Puisi: Getir

Diperbarui: 15 Maret 2022   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seikat kalimat kusembunyikan
Di antara kelopak dan mahkota mawar

Sebelumnya kuhapus dendam
Yang berkerak dan berkarat
Di kotak kaca di ruang rasa

Sayang kau tak dapat menerjemah
Untaian kalimat di balik warna-warna

Pesan itu menguap dan tangkai-tangkai mengering
Lalu mengisi dadaku penuh getir




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline