Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

[Puisi] Hujan Tanpa Jeda

Diperbarui: 4 Februari 2022   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemercik air mulai senyap
Tapi dingin merayap
Hujan tanpa jeda
Di dada

Sumbang pohon tumbang
Telinga-telinga tuli
Meskipun mata membelalak

Atap roboh
Ditimpa timbunan rupiah
Harta melimpah
Semusim hilang
Tangis pecah periuk kosong

Tikus-tikus mengiba
Sandiwara ala telenovela
Diskon besar
Satu putaran bebas

Langit cerah memerah
Namun...
Terasa hujan
Tanpa jeda

Luapan air mata
Membanjiri kota dan desa
Merah seperti darah

Hujan,
Benar-benar tanpa jeda
Di dada




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline