Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Puisi Kehidupan

Diperbarui: 23 Maret 2021   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Nafasku melebur menjadi puisi, dan puisiku merambat dalam belukar

Sari-sari kehidupan memutar roda permenungan, dan memicu bunga yang kusebut rasa syukur

Serangga datang dengan senyuman, menyerbuk tanda tunduk pada kehendak sang khalik, dan buah kesabaran mulai menampakkan diri

Begitulah puisi kehidupan, cukup goreskan syukur dan sabar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline