Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Bintang-bintang Tak Datang

Diperbarui: 7 Januari 2021   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bintang-bintang biasanya bersiap datang
Mungkin mereka sedang berhias dan berkemas
Tapi kupikir awan sedang cemburu
Masih saja rebahan dengan manja
Haruskah lensa kamera menjadi buram?
Lalu menghasut hatiku untuk larut bersamanya?

Tapi bintang yang terang
Selalu beruntung
Ada saja celah
Memporak-porandakan kecemburuan
Merangkulnya
Bukan memukul
Bukan pula hanya sebatas lips service

Lama-lama aku khawatir
Mampukah mereka menghias kehidupan malam ini?
Lalu kuabadikan kedalam potret kenangan

Mungkin kunang-kunang bersedia menggantikan pendaran sinarnya
Meskipun mendapati spesies ini
Sudah menjadi keberuntungan yang susah didapat
Sesulit menemukan air bersih di sungai

(Salahku juga, kemarin tidak memaki orang-orang yang menumpah sampah
Marahku mungkin sudah habis
Papan bertuliskan "Dilarang buang sampah dan limbah" diacak-acak
Kemudian diganti "Yang larang buang sampah dan limbah, kami culik lalu ditembak")

Baru kudapati
Satu persatu bintang-bintang itu
Mengumumkan, undur diri dan melepas jubah keberaniannya
Setelah itu, bergabung menjadi gumpalan awan yang memunggungiku

Akupun bertanya-tanya,
Mungkinkah bintang-bintang itu akan punah dan tak datang malam ini, esok dan seterusnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline