Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Memanfaatkan Tanaman Porang-porangan sebagai Sayur

Diperbarui: 13 Februari 2020   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: monitor.co.id

Porang begitu fenomenal belakangan ini karena mampu mengangkat perekonomian petani. Porang diperjualbelikan dan dimanfaatkan dalam bentuk umbi. Apakah hanya umbinya saja yang bisa dimanfaatkan?

Ternyata batang porang bisa diolah dalam bentuk sayuran. Olahan ini saya dapati dari penuturan bapak ketika saya memperlihatkan vidio tentang pemulung yang menjadi jutawan karena menanam porang.

Bagi orang-orang Kampung Senyiur, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, porang yang dimanfaatkan adalah batangnya. Mereka menyebut porang dengan lombos. Sehingga olahan porang yang dibuat disebut dengan sayur lombos.

Ya, olahan porang atau lombos ala orang kampung Senyiur dalam bentuk sayuran. Batang yang dimanfaatkan sebagai sayuran tidak asal pilih saja. Akan tetapi haruslah yang masih muda. Tanaman yang masih kuncup daun, belum mekar daunnya atau belum terbentuk batang sekunder. Barulah bisa batangnya dibuat sebagai sayur.

Memang jika batang muda porang dipotong untuk diolah sebagai sayur, maka akibatnya tanaman bisa mati atau harus menunggu lagi untuk tumbuh dan berdaun lagi. Akibatnya, harus makan waktu lebih lama untuk memanen umbi porang.

Lalu bagaimana membuat sayur porang? Batang porang yang masih muda dikuliti bagian luarnya. Bagian kulit luar yang bercak-bercak dibuang dan diambil bagian dalamnya saja. Dipotong-potong, dicuci dan peras dengan air garam supaya getah saripatinya keluar. Kemudian dibilas air bersih.

Bagian yang sudah dipotong kecil-kecil dimasukkan ke dalam wadah panci berisi air. Dimasak bersama daun asam jawa yang masih muda. Ragi untuk sayur cukup dibuatkan sambal beberok, nanti dituangkan ke dalam wadah jika sudah mendidih. Langkah terakhir, tunggu matang dan sayur batang porang siap dihidangkan.

Memang porang mirip dengan beberapa tanaman lain seperti iles-iles, walur, dan suweg. Semuanya memang masih satu marga (genus). Sehingga saya menyebutnya sebagai tanaman porang-porangan, karena poranglah yang paling dikenal saat ini.

Jika ditelusuri dari penuturan bapak,  maka saya belum dapat memastikan itu porang (yang tumbuh umbi katak pada percabangan daun) atau salah satu dari ketiga tanaman lainnya.  Akan tetapi, saya menyimpulkan keempat tanaman porang-porangan ini bisa disayur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline