Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Puisi | Di Pijakan Sendiri

Diperbarui: 5 Januari 2020   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com

Berganti kostum,
Pemain tetap sama
Apakah artinya berbeda tapi serupa atau serupa tapi berbeda?
Tidak satupun penonton protes
Jelas! Penontonnya pun sama

Apakah kita hanya mampu berpura-pura?
Berpura-puralah tak tahu atau tak memikirkan

Di koran terpampang keperkasaan yang layu seperti bunga kekurangan air
Mungkinkah keperkasaan itu tergadaikan hutang yang beranak pinak?
Lebih baik kita tenggelamkan saja pulau-pulau ini, habis!
Tanpa sisa!
Biar leluasa mereka mencuri di lautan luas
Dan kita menjadi ikan yang digiring umpan lezat lalu dijaring dan akhirnya disajikan di meja hidangan

Mungkinkah terlalu takut berdiri di pijakan diri sendiri?
Sampai-sampai untuk tidur pun harus membayar
Rambut-rambut pun rontok digadaikan
...

Tidak, tidak.
Aku ingin menghapus kepura-puraan ini

Karena kami peduli
Nasib bangsa dan negara kami

Berjaya di pijakan sendiri
...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline