Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Puisi | Puisi Itu Bukan Aku yang Menulisnya

Diperbarui: 17 Juni 2019   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jadiberita.com


I
Kau sodorkan buku kenangan yang hanya dirimu boleh membacanya
Ada dua puisi kau tunjukkan
Ditulis ulang dari pesan singkat di handphone
Tanda tangan di bawah ucapmu

Dan mataku terheran
Ketika membaca perlahan satu puisi yang lain
Puisi itu bukan aku yang menulisnya
Mungkin hanya orang iseng penggemarmu saja

II
Dalam hidup teruntai aneka puisi
Yang hanya bisa kau baca dengan nurani yang jernih
Di lembar-lembar yang kau jalani
Dan puisi itu bukan aku yang menulisnya
Lebih indah dari yang mampu terlintas di benakku

Mungkin hanya persepsi liar saja
Persangkaanku Tuhan yang suka berpuisi
Tidak hanya melalui kalimat-kalimat suci
Tapi dalam wujud semesta yang bisa kau hirup, sentuh, pandangi dan leburlah perasaan sombongmu

Kau bebas ingin melestarikan atau merusaknya
Tapi apakah nihil kecintaanmu terhadap puisi-puisi itu?

Tuhan terlalu baik padamu, pada kita semua
Tak mampu mata dan indera menyentuh
Dan dikirimnya untaian-untaian puisi mewujud alam semesta
Agar rasa yakin tumbuh dan tetap kokoh dalam jiwa

Begitu indah
Dan puisi itu bukan aku yang menulisnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline