Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Puisi | Dendang Ramadan

Diperbarui: 13 Mei 2019   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber foto: www.vecteezy.com)

Sajadah mengundang
Rangkaian belulang
Menapak jalan
Kemenangan

Masih
Tiap waktu
Menanti
Datangmu
Pasrah pengabdian
Dalam sujudmu

Tangis sesal
Tangis sukur
Luluh tulus penghambaan

Menggulung malam
Taburan kesturi wangi
Tiap huruf mengeja keesaan
Kelak mahkota dan cahaya
Membungkus keikhlasan

Duhai lapar indah nian
Bedug bertalu, kerongkongan jiwa
Basah, dahaga ilmu terbasuh

Penghayatan pengharapan
Jiwa yang lusuh
Mengais butir-butir penghidupan
Berkawan lapar, terik menyengat jiwanya
Kini kau resapi meski sebulan

Dendang Ramadan, menyejukkan jiwa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline