Lihat ke Halaman Asli

Hamdanul Fain

Antropologi dan Biologi

Puisi │Semusim

Diperbarui: 18 Juli 2018   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

travel.detik.com


Permadani di ladang
Bening di sela pematang
Berkas-berkas hijau memantul ke wajah
Sumringah ada harap dan doa
Musim kacang di jelang matang

Semusim dahaga merembes peluh
Pagi menanam jelang petang masih menyiangi
Diselingi rebah di bawah berugaq*
Meneduh dari puncak langit yang memanas

Riuh rebana ditabuh katak
Dendang gembira sambut datangnya bintang
Jangkrik menggesek biola petang
Subuh masih lama
Ladang ditinggal berselimut pemilik ladang

Esok kan datang genap semusim
Bersyukur sejak menanam sampai panen tiba

(Berugaq* adalah semacam gazebo sederhana yang terdapat di sawah/ladang, dalam bahasa sasak)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline