Lihat ke Halaman Asli

Hamdan Rudiat

Mahasiswa

Awal Kehancuran Politik Setya Novanto

Diperbarui: 29 April 2024   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setya Novanto, adalah ketua DPR ke 16 yang merupakan politisi asal partai Golkar,setnov memulai politiknya di Senayan pada tahun 1999,kini namanya sering menjadi sorotan karena beberapa kasus yang menyeret nama nya,mengakitbatkan reputasi yang ia bangun di dunia politik akan kandas.
Karenanya setya novanto di duga terjerat kasus korupsi e-KTP sehingga menghentikan kelihaiannya di dunia politik.dan harus menundurkan diri,dari posisinya sebagai ketua DPR setya novanto juga harus merelakan jabatannya sebagai ketua umum partai golkar.
Dari rumah tahanan komisi pemberantasan korupsi. Setnov melayangkan surat pengunduran diri kepada fraksi partai golkar pada tanggal 8 Desember 2017.Melalui surat itu,setya novanto mengundurkan dirinya dari posisinya sebagai ketua DPR, keputusan yang di lakukan setnov setelah banyaknya hantaman desakan mundur dari segala penjuru.
Sejak di tetapkan sebagai tersangka dari kasus e-KTP oleh KPK pada 10 November tahun 2017, setya novanto tidak akan melakukan pengunduran dari parlemen.Alasanya setnov akan melakukan upaya hukum yaitu gugatan peradilan.keputusan soal posisinya sebagai ketua DPR maupun sebagai ketua umum partai Golkar,akan di ambil setelah adanya putusan peradilan.
Namun kali ini "NASIB BAIK"  tidak berpihak kepadanya, proses peradilan terus berjalan dan tidak berhenti karena sidang kasus e-KTP yang menjeratnya telah di gelar di pengadilan tindak pidana korupsi di Jakarta.
Pada akhirnya keputusan hakim pun keluar dan setaya novanto di yakini melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Novanto dihukum pidana penjara selama 15 tahun dan denda sebesar Rp 500.0000.000.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline