Kita semua adalah anak zaman, hidup bersama waktu kemudian hilang dalam peradaban
Kau tahu? Kehidupan silih berganti dan kita pun pergi bagai buih di lautan
Aku ingin belajar rumus keabadian, adakah yang sedia mengajarkan?
Oh ya, kini zamanku sedang dilanda pandemi yang tak berkesudahan
Ruang gerak dibatasi dengan alasan keamanan, termasuk akses dalam pendidikan
Tapi syukurnya tidak dengan pikiran
Dengan berpikir manusia menjadi ada, begitulah pepatah lamanya
Kita tahu, akal adalah ciri mengapa manusia merupakan mahluk paling sempurna diantara ciptaaan-Nya
Dan aku pun tersadar, manusia harus hidup untuk sebuah makna, menjadi berarti lalu abadi
Bila raga pada akhirnya ditinggal nyawa
Jiwa kan pergi dan tak kan kembali, adapun yang tersisa hanya sekedar nama
Maka jangan biarkan namamu hilang ditelan masa, dan tenggelam tanpa cerita
Karena itu, pelajarilah rumusnya, "Dengan berpikir aku ada, dengan menulis aku abadi."
***
Lombok Barat, 8 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H