Lihat ke Halaman Asli

Fathul Hamdani

Pembelajar

Ramadan dan Lebaran yang Berbeda tapi Insya Allah Penuh Makna

Diperbarui: 24 Mei 2020   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Ramadhan kali ini bisa jadi sebagai salah satu ramadhan terbaik yang akan kita kenang sepanjang masa. Ramadhan yang penuh kekhusukan dalam beribadah, ramadhan yang lebih tenang dan damai, ramadhan yang lebih sunyi. Bila di ramadhan-ramadhan sebelumnya, dari awal bulan sudah mulai sibuk pikirin kue lebaran, baju lebaran, persiapan mudik dan sebagainya, maka tidak untuk tahun ini.

Ramadhan tahun ini begitu syahdu, kebersamaan dalam keluarga  juga semakin terasa. Hampir semua hal dilakukan bersama-sama. Ramadhan kali ini benar-benar mengajarkan bagaimana menghargai waktu bersama keluarga, tidak ada kesibukan seperti biasanya.  

Alhamdulillah anak- anak tak pernah mengeluh kelaparan kehausan ataupun kelelahan, karena mereka menjalani puasa tanpa ada kewajiban harus bangun pagi pagi untuk sekolah. Bangun sahur pun di lakukan dengan riang gembira, tak ada kewajiban menghadiri buka bersama, yang kadang harus ninggalin keluarga dirumah. Puasa Tahun ini, sepenuhnya untuk keluarga.

Selalu ada hikmah jika kita mampu melihat makna dibalik semuanya. Ramadhan tahun ini adalah karantina hati karantina mulut dan karantina fisik. Kami pun merayakan lebaran untuk bersama sama di rumah saja, tak ada mudik ke kampung halaman seperti tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya.
Semoga kita smuanya bisa ambil hikmah dari ramadhan tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline