Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Mei

Diperbarui: 2 Mei 2019   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

MEI
Jika guyur hujanmu pertama mu membasah bumi
Maka tetesnya kini menjadi pengobat dahaga ku
Malam ini engkau kisahkan seluruh resahmu
Dan aku pun menimpali dengan kisah gelisahku

Taukah kau, Mei ?
Bahwa aku kini sedang mengembara
Menyelami samudera yang pekat dan gelap
Terperosok pada kata-kata asing dari negri antah brantah

Mei
Terima kasih untuk hujan pertamamu
Tetes surgamu adalah pemuas dahagaku
Irama guyurmu adalah simphoni penenang jiwaku
Gelegar gunturmu seperti sebait teluh dan mantra
Yang menyihirku hingga tak lagi takut
Pada samudera gulita dan kata-kata asing negri antah branta itu

Pare, 02 Mei 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline