Mengamati peserta didik, baik itu di lembaga pendidikan formal semisal Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan SMA/SMK, serta di kursus bahasa Inggris, dan les privat; ada kecenderungan yang sama kalau membahas tentang anak nakal.
Bertahun-tahun melihat dan terlihat bahwa ada benang merah yang menyebabkan anak menjadi nakal.
Tentu saja, apa yang saya amati dan simpulkan bersifat subjektif. Menurut saya pribadi. Berdasarkan 'kacamata' saya.
Salah satu contoh terbaru, M, murid les privat yang berstatus peserta didik kelas sembilan di salah satu SMP swasta di Samarinda.
Semakin hari, seiring waktu berjalan, M semakin menyebalkan.
Tidak menurut pada orangtua, malas, merasa diri benar, tidak sopan pada orang yang lebih tua, dan lain-lain.
Dari sejak kecil sampai kelas 9 SMP sekarang, M menjadi pribadi yang tidak semakin membaik.
Nakal.
Kata ini muncul dalam benak saya. Untuk lebih memastikan keakuratan pengertian, saya membuka aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring di smartphone saya.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
na.kal