Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Hati-hati! Simak 5 Hal Ini Sebelum "Ketuk Palu" Pilih Kampus

Diperbarui: 11 Januari 2021   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mahasiswa(SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM)

Memutuskan untuk meneruskan pendidikan di perguruan tinggi memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Pilih kampus yang oke punya memang susah-susah gampang. Banyak hal yang perlu kita cermati. Salah pilih kampus, penyesalan akan terasa kemudian.

Menurut pengamatan saya dari kuliah dulu dan juga dari beberapa pengalaman kenalan, ada 5 (lima) hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan pilihan bahwa kampus tersebut adalah yang the best dari sekian banyak kampus yang ada.

Apa saja lima hal tersebut?

1. Uang Kuliah dan Sarana prasarana

Uang Kuliah adalah sesuatu yang tentu saja menjadi prioritas pertama dalam menentukan kampus tersebut layak Anda masuki atau tidak.

Apalagi kalau ditinjau juga dari sarana prasarana yang tersedia, seperti gedung kampus, ruang kuliah, kantin, dan lain sebagainya. Apakah biaya kuliah yang dikeluarkan sebanding dengan apa yang Anda dapatkan? Itu yang menjadi pertimbangan.

Sebagai contoh, Brandon (bukan nama sebenarnya), seorang kenalan yang juga berprofesi sebagai guru bahasa Inggris, mengeluhkan besaran uang kuliah yang tidak sesuai dengan sarana prasarana dan apa yang dia dapatkan di kampusnya dulu.

"Sudah bayarnya jutaan, ruang kelas panas, cuma modalnya kipas angin, itu pun hanya ada di beberapa sudut ruangan. Ditambah lagi kotornya minta ampun. Apa kami mahasiswanya juga harus merangkap jadi petugas kebersihan?" keluh Brandon, mengenang masa kuliahnya dulu yang jauh dari kata nyaman dan menyenangkan.

"Ditambah lagi, tidak ada English Lab, Laboratorium Bahasa Inggris. Masa mahasiswa sudah bayar uang kuliah mahal dan terkadang ditagih-tagih karena terlambat membayar, dan diancam-ancam tidak bisa ikut ujian semester kalau belum membayar, eh malah English Lab-nya tidak ada. Malahan cuma pakai tape recorder yang kresek-kresek dan tidak jelas suaranya," Brandon cuma bisa geleng-geleng kepala mengingat masa lalunya semasa kuliah.

Lain lagi dengan Joko (nama samaran), salah seorang mahasiswa. Dia mengeluhkan kantin yang jauh dari kata layak, "Gimana mahasiswa bisa meraih prestasi gemilang dan betah di kampus kalau hidangannya berkisar antara gorengan dan mi instan? Itu pun lebih sering tutup daripada bukanya."

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun jauh dari kata "hidup". "Seharusnya ada kegiatan-kegiatan di luar akademik supaya mahasiswa mempunyai kehidupan berkuliah yang menyenangkan. Bukan sekadar belajar saja, tapi juga mempunyai pengalaman berorganisasi, atau dalam bentuk lain, semisal olahraga atau kesenian, sesuai minat dan kesukaan," kata Rinda (bukan nama sebenarnya), seorang kenalan yang juga seorang guru bahasa Inggris.

Jadi, telusuri perihal besaran uang kuliah dan sarana prasarana di kampus-kampus yang menjadi idaman. Simak brosur yang disediakan oleh kampus tersebut; simak website yang menjelaskan perihal uang kuliah dan sarana prasarana di kampus itu; dan yang terlebih penting adalah tanyakan pada beberapa alumni yang pernah kuliah di kampus tersebut dan juga para mahasiswa yang masih berkuliah di kampus itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline