Google dan YouTube adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam hidup hampir mayoritas penduduk di dunia, apalagi di masa pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.
Saya juga termasuk salah satu warga dunia yang mau tidak mau dan suka tidak suka harus bergantung pada Google dan YouTube.
Menulis di Google Docs dan menyimpan berbagai dokumen dalam bentuk tulisan di Google Drive sudah menjadi kebutuhan.
YouTube juga demikian. Sebagai tempat menyimpan berbagai video gitaran yang bisa diakses kapan saja, di mana saja, dan tanpa batas penyimpanan (mudah-mudahan tetap unlimited storage) menjadi kelebihan, apalagi karena laptop sudah "berpulang".
Sayangnya, "kemesraan" dengan Google dan YouTube agak sedikit terusik.
Pada hari Senin lalu, 14 Desember 2020, sekitar pukul 20.00 WITA saat saya sedang "mesra-mesranya" dengan Google Docs dikarenakan sedang mengejar setoran tayang satu tulisan dalam satu hari, eh malah Google ngambek, down tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Selidik punya selidik, saya mencari tahu lewat situs-situs berita dan pada akhirnya saya berlabuh ke Twitter, menerawang trending topics yang bisa menjadi acuan masalah terkini dan terpanas saat itu.
Dan memang benar adanya. YouTube dan Google sedang ada "masalah".
Saya pun terpaksa mencari kegiatan lain untuk mengisi kekosongan sembari menunggu comeback-nya Google dan YouTube. Menelepon saudara dan sahabat menjadi pilihan menimbang saya jarang berkomunikasi dengan mereka di masa pandemi ini.
Untung saja Google dan YouTube kembali normal, sehingga saya bisa menayangkan tulisan di Kompasiana tanpa hambatan. Puisi di Docs bisa dibuka kembali, sehingga saya tidak perlu menulis ulang, mengingat-ingat apa yang saya tulis sebelumnya.