Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Nama Berubah Gara-Gara Sebuah "Koma"

Diperbarui: 16 Desember 2020   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi(Pexels via KOMPAS.COM)

Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin menuliskan ini, tetapi selalu timbul keraguan dalam hati. Seperti membuka aib sendiri.

Tapi setelah menimbang selama beberapa purnama, saya pun memutuskan untuk menuliskannya. Sebagai pengingat bagi diri dan syukur-syukur juga bisa bermanfaat bagi orang lain yang membaca tulisan sederhana ini.

Perihal nama yang menjadi persoalan saya selama ini. 

Nama saya di daftar absensi SD, SMP, SMA, bahkan sampai Perguruan Tinggi adalah "Anton Hamdali".

Nomor urut di daftar absensi selalu berada dalam urutan lima besar, yaitu di nomor satu, dua, atau tiga.

Menjengkelkan? Tentu saja, apalagi kalau ada tugas guru yang mewajibkan peserta didik untuk tampil di depan kelas, seperti membaca puisi, menari (dulu saya dan teman-teman pernah harus menari kreasi di depan kelas. Kalau ingat, rasanya malu sekali), menyanyi, dan lain sebagainya.

Kebanyakan guru saya dulu suka memanggil peserta didik sesuai nomor urut di daftar absensi. Yah, terima nasib waktu dipanggil, misalnya saat guru mengambil nilai murid saat membaca puisi atau menyanyi. Daripada tidak dapat nilai, lebih baik tidak mengeluh dan maju saja. Lebih cepat maju, lebih cepat dapat nilai, dan lebih cepat santai.

Sampai kuliah, nama saya selalu berada di urutan lima besar, meskipun dalam prestasi, jangankan lima besar. Masuk sepuluh besar atau dua puluh besar saja bisa dikatakan susahnya setengah mati.

Yang sempat saya sesalkan (dulu, waktu kecil), kenapa nama saya huruf pertamanya berawalan "A". Kenapa tidak berawalan B, C, D, atau Z sekalian supaya mendapat giliran belakangan saat dipanggil guru.

Tapi setelahnya, saya menjadi terbiasa, selalu siap, karena kemungkinan dipanggil guru untuk tampil perdana di depan kelas hampir 99 persen.

Hanya saja, setelah mendapat ijazah, nama "Hamdali Anton" yang terpampang, bukan "Anton Hamdali". Sempat bertanya pada orangtua, namun mereka tidak bisa memberikan jawaban kenapa hal ini bisa terjadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline