Natal tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang penuh gegap gempita disertai dengan lagu-lagu rohani berkumandang di setiap mal dan rumah-rumah warga yang merayakan.
Natal tahun ini kelabu meskipun langit tetap biru. Bintang-bintang bersinar memancarkan keindahan yang ajaib. Lampu termewah dan termahal buatan manusia tidak bisa menandingi kemegahan pendar kelap-kelipnya.
Apakah dua ribu tahun yang lalu akan terulang dimana Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat dosa yang mereka perbuat?
Mungkin pandemi ini Tuhan izinkan terjadi supaya kita, manusia fana, sadar bahwa kita cuma debu tanah biasa. Sekaya, sehebat, dan sekuat apapun, kita semua akan mati, menjadi debu tanah kembali.
Natal akan tiba tak lama lagi. Sudah seharusnya kita mengevaluasi diri. Berbenah memperbaiki diri, bersiap akan segala kemungkinan yang terjadi. Siapa tahu, Tuhan datang kali ini dan bertanya, "Apakah kau siap untuk pulang?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H