Kata demi kata tertuang di atas layar smartphone. Aku memaksakan diri menulis hari ini, meskipun diri tak ingin menulis. Tapi entah kenapa, segala kata yang berseliweran di otak serasa ingin keluar, menyeruak dan berteriak lantang.
Jempol tangan kanan kiri beradu, menuangkan gagasan saat aku berbaring di kasur, karena badan letih setelah bekerja seharian. Aku tumpahkan saja semua yang ada di benak, meskipun di saat awal tidak ada ide sama sekali.
Terkadang aku ingin berhenti menulis karena aku merasa tulisanku biasa-biasa saja. Hanya recehan kata yang tak punya makna dan tak bermanfaat bagi siapa saja kecuali diriku, untuk melegakan keresahan yang sedang melanda.
Tapi ternyata ada beberapa insan yang menghargai apa yang kutuangkan. Setiap kata bermakna bagi mereka, berarti bagi kehidupan mereka.
Itulah yang menyebabkan aku tetap bertahan menulis sampai saat ini. Aku akan tetap menulis entah sampai kapan selama aku masih sanggup menorehkan kata-kata yang mungkin bermanfaat bagi sesama, walaupun di pemandanganku, tulisanku bukan apa-apa.
Samarinda, 24 November 2020
