Terkadang hari-hari terasa berlalu begitu cepat, seakan baru saja mata mengejap, melihat canda tawa dan senyuman para bocah, seakan baru kemarin aku melihat mereka di kiri kanan.
Duduk bergerombol, wajah-wajah bulat yang menggemaskan, tulisan-tulisan cakar ayam nyaris tak terbaca, ditambah suara-suara peserta didik yang memang nge-gas tak terkira.
Ah, kuingin kembali ke masa lalu, masa-masa lucu bersama murid-murid terkasih, menyanyi bersama, menikmati waktu-waktu indah dengan mereka.
Namun sayang seribu sayang, tidak ada mesin waktu yang bisa membawaku kembali ke masa silam, semua sudah berlalu ditelan waktu yang berlari cepat tanpa bisa dihentikan sama sekali.
Murid-murid yang kurindukan, mungkin sekarang sudah berpakaian putih biru atau putih abu-abu, dan sudah bertambah tinggi, mungkin malah melebihi diriku kini.
Kuingin kembali, tapi itu mustahil terjadi, karena mereka sudah punya dunia sendiri, di tengah kehidupan baru yang mereka jalani saat ini.
Untuk sementara aku berdiam diri, menanti berakhirnya pandemi, sambil berharap bertemu para malaikat mungil yang baru, aku memainkan lagu ini, karena kuingin kembali, ke masa keceriaan menjadi guru peserta didik usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H