Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Ketika Koneksi Ambyar

Diperbarui: 20 Oktober 2020   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sinyal ponsel buruk(shutterstock via KOMPAS.COM)

Aduh. Padahal tinggal sedikit lagi. Gara-gara putus koneksi. Akhirnya jadi begini.

Ambyar seambyar-ambyarnya. Hidup serasa tanpa makna. Kata demi kata tidak bisa mengalir. Terhalang oleh cerainya hubungan.

Andai aku seorang dewa. Pasti sudah kubereskan. Aku akan menjalin kembali. Koneksi kukembalikan ke posisi.

Karena aku cuma rakyat jelata. Yang hanya bisa mendamba. Terpaksa aku menunggu dengan setia. Menanti datangnya koneksi yang lancar jaya.

Sambil berharap kedatangan. Kuayunkan jari jemari. Menuangkan kata demi kata receh. Di aplikasi pengolah kata.

Sesekali kutengok simbol jaringan. Antena smartphone masih belum kelihatan. Sampai kapan aku harus menunggu? Hampir habis kesabaran.

Mengetik dan melirik. Dua aktivitas yang susah dilakukan bersamaan. Mata kanan melihat kata demi kata tersusun. Mata kiri melirik bilah jaringan di pojok kiri smartphone.

Kuedit tulisan. Tiga kali. Tuntas. Memperbaiki sedikit kesalahan ketik.

Ah akhirnya. Koneksi terhubung kembali. Right on time. Tepat pada waktunya.

Puisi ini tertayang. Sebelum badan beristirahat. Terlambat menayangkan. Gara-gara koneksi ambyar.

Tak mengapa. Yang penting sudah menuangkan isi pikiran. Tubuh bisa istirahat dengan tenang. Karena target satu tulisan telah tercapai.

Samarinda, 20 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline