Berusaha konsisten posting satu video dalam seminggu tidaklah mudah. Komitmen ini sempat goyah tiga minggu yang lalu.
Awal bulan, hari Sabtu, 3 Oktober 2020, saya tidak bisa menayangkan video gitaran karena faktor kelelahan, sibuk dari Senin sampai Sabtu.
Dan minggu lalu, Sabtu, 10 Oktober 2020, rasa lelah masih mendera. Selain itu, saya juga masih belum menguasai lagu yang menjadi target. Ambyar rasa hati ini.
Maksud hati pada hari Minggu lalu, tanggal 11 Oktober 2020, saya merencanakan untuk membuat kompilasi atau dalam hal ini saya menamakan "parade", karena sebenarnya lagu-lagu yang akan saya tampilkan berikut tidak urut dalam penayangan di channel YouTube, tapi berdasarkan kesan dan nilai sentimental pada lagu-lagu tersebut yang mempengaruhi diri saya pribadi.
Dari sekian banyak lagu yang sudah saya kuasai dan tayangkan di YouTube, ada 5 (lima) lagu yang sangat berkesan di hati. Lima lagu ini begitu merasuk di jiwa, sehingga susah untuk saya lupakan begitu saja.
Apa saja lima lagu yang menjadi andalan saya dalam aktivitas gitaran?
1. Naik-naik Ke Puncak Gunung
Lagu ini termasuk The Big Three, tiga lagu awal yang menjadi garis start saya berkiprah di gitar klasik yang kemudian juga merambah ke fingerstyle.
Lagu ini menjadi momentum bagi saya dalam mencintai dunia pergitaran terutama seputar klasik dan fingerstyle, karena gitar yang saya punyai adalah gitar klasik, jadi minat saya tertuju pada dua dunia tersebut.
Saya mempelajari lagu ini waktu saya berstatus siswa SMA kelas satu. Perkenalan saya dengan aransemen gitar tunggal gaya klasik bermula pada sebuah buku berjudul “Gitar Tunggal” karya Kaye A.Solapung.
Saya tidak menyangka lagu anak-anak yang sederhana bisa digubah dalam aransemen gitar tunggal sebagus itu. Waktu mendengar kaset yang menyertai buku tersebut, saya terpesona mendengar permainan apik yang berkumandang.
Saya tertantang untuk menguasai aransemen gitar tunggal tersebut. Saya lupa kapan persisnya saya menguasai lagu tersebut, dikarenakan kesibukan dalam belajar yang padat sekali.