Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Petikan Tak Bermakna

Diperbarui: 9 Oktober 2020   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (harutmovsisyan via pixabay.com)

Ada kalanya. Aku menatap malam dalam kehampaan. Kosong. Seakan tak berisi.

Kuingin menghibur diri. Kuraih gitar. Kukeluarkan dari tasnya. Aku mencoba memainkan beberapa lagu.

Tapi hati tak juga terhibur. Benak tetap pedih. Senar-senar ini seperti kehilangan tuahnya. Tak ada kekuatan apa-apa yang keluar.

Petikan tak bermakna. Meskipun bernada tapi tak ada pesan di dalamnya. Walaupun bersuara namun tak ada ujung pangkalnya. Mutar keliling sia-sia.

Malam semakin larut. Semangat semakin memudar. Kegundahan menguasai. Petikan tetap tak bisa mengusir segala kerisauan.

Ya sudahlah. Tak mengapa. Ada kalanya suka. Ada masanya duka. Ada waktunya main tapi hati tak terhibur jua.

Kumasukkan gitar ke dalam markasnya kembali. Mungkin karena tubuh lelah setelah dua minggu mengukur jalanan. Sekarang aku menemukan kembali waktu bebas. Semoga esok aku menemukan petikan bermakna.

Selamat bertemu besok pagi, gitar kesayangan. Buat aku menemukan kesenangan kembali. Setelah 14 hari kau kuabaikan. Semoga makna kembali muncul dalam setiap petikan esok hari.

Samarinda, 9 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline