Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Puisi | Sesama Jempol Beradu

Diperbarui: 3 Juni 2020   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com/Ri_Ya

Jempol kanan mengetik. Jempol kiri kemudian. Begitulah kelincahan dari sesama jempol tangan. Kanan dan kiri. 

Beradu di atas layar. Smartphone menjadi sasaran pukulan. Silih berganti. Tak kenal henti. 

Mengetikkan huruf demi huruf. Membentuk kata per kata. Kalimat-kalimat tersusun begitu rupa. Menyuratkan makna. 

Sesama jempol beradu. Mengejar waktu. Menuntaskan semua ide di kepala. Menuangkan tulisan di aplikasi pengolah kata.

Memang kecepatan tidak setara. Laptop lebih unggul. Sepuluh jari dibanding dua jari. Tapi bukan berarti hasil berbeda jauh. 

Apapun gawainya, tidak penting. Yang utama adalah pesan dari tulisan. Apakah bermakna atau tidak? Apakah bermanfaat? Itu yang utama. 

Cepat atau lambat. Itu hanya soal proses. Durasi. Tidak mempengaruhi kualitas isi. 

Yang penting, tulisan yang dituangkan bermakna dan bermanfaat. Bagi si penulis. Bagi rakyat. Bagi semua insan yang berada di bawah kolong langit ini. 

Sesama jempol beradu. Tanpa henti. Menciptakan harmoni sunyi. Demi menuangkan tulisan yang berarti. 

Kota Tepian, 3 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline