Kuintip dikau di balik tirai. Berlindung dari pandangmu. Supaya kau tak tahu kalau aku sedang mengintai. Menanti hadirmu di sore hari yang indah permai.
Engkau melangkah ke kursi taman. Sambil membawa gitar akustik kesayangan. Gitar yang menjadi teman setiamu. Suara darinya membelai telingaku.
Engkau begitu rupawan. Rambut panjang hitam legam. Tinggi langsing semampai. Kulit putih mulus tanpa cacat cela yang aduhai.
Lalu aku melihat diriku. Keberadaan diri yang tak sebanding denganmu. Siapakah aku ini? Saat ini aku hanya bisa menjadi pengagum rahasiamu.
Kuberlabuh di balik tirai. Menanti kedatanganmu yang semarak melambai. Kapankah hati ini mengungkapkan isi nurani? Waktunya akan tiba di esok hari yang permai.
Samarinda, 15 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H