Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Puisi | Recehan

Diperbarui: 12 April 2020   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu demi satu recehan | Dokumentasi Pribadi

Seratus, dua ratus. Tumpukan uang logam recehan. Seakan tak berguna. Namun di saat kekurangan, mereka sangat membantu.

Lima ratus, seribu. Bertumpuk menjadi satu. Berselipan di dalam harmoni. Sampai malam gelap sepi.

Namun saat pagi. Kumpulan koin ini membawa arti. Menambah uang belanja istri. Memperkaya 'rasa' teman makan nasi.

Susah dan senang bagai dua sisi. Saat senang, recehan seakan tak berarti. Tapi di masa susah, mereka punya nilai tinggi.

Dalam plastik hitam. Mereka bercampur baur. Menunggu saat dikeluarkan. Bermanfaat bagi sang majikan.

Recehan. Saat dalam remah-remah kecil, terlihat tak berarti. Namun, saat berkumpul menjadi satu kumpulan, mereka sangat membantu.

Recehan, selalu membantu di masa sulitku| Dokumentasi Pribadi

Samarinda, 12 April 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline