Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

"Mencium Hujan" ala Yiruma dan Korelasi dengan Kematian

Diperbarui: 25 Februari 2020   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : coconuts.co

Pada awalnya, saya tidak tahu judul lagu ini. Saya sering mendengar lagu ini waktu di gereja.

Mungkin Anda bertanya, "Lho, kok bisa?"

Yang jelas, lagu ini bukan lagu rohani kristiani, karena saya waktu itu belum pernah mendengar lagu ini sebelumnya.

Saya mendengar lagu ini sebagai pengiring berita duka yang ditayangkan di multimedia saat ibadah mendekati usai. Berita duka telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, Ananda ...., atau Bapak ..., atau Ibu ....

Saya sangat tersentuh waktu mendengar lagu ini. Sangat pas dalam menyertai semua berita duka tersebut. Saya meneteskan air mata beberapa kali, melihat tayangan di multimedia sambil mendengar lagu ini dikumandangkan. Membuat saya teringat kepada ayah dan ibu yang sudah tiada.

Dentingan piano dari lagu ini begitu menyentuh. Begitu mengalir. Membuat hati saya terketuk. Saya jadi kepengin tahu judul lagunya.

Saya pun akhirnya bertanya pada kakak perempuan saya yang berada di Jakarta. Rani, sebut saja begitu, adalah seorang guru piano.

"Mbak, tahu judul lagu ini gak?" tanya saya sambil bersenandung lewat hape.

"Wah, gak tau, Ton. Kamu dengar di mana?"

"Gereja. Mengiringi berita duka."

"Nanti lain waktu direkam pake hape. Supaya aku bisa dengar jelas. Kalau pake senandung, kurang jelas."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline