Lima tahun yang lalu, Ayah meninggal. Meninggalkan kami, keluarga yang mencintainya dengan sepenuh hati. Meskipun di dalam kepedihan yang sangat, kami merelakan kepergiannya.
"Ayah sudah tidak merasakan sakitnya lagi. Ayah sudah tenang sekarang."
Fandi, kakak tertua, kakak yang mengurus segala keperluan ayah di saat-saat terakhirnya berkata dengan tegar. Dia yang paling mengerti betapa menderitanya ayah karena penyakit diabetes yang sedikit demi sedikit menggerogoti fungsi organ-organ tubuh ayah.
Sampai akhirnya jantung ayah pun berhenti berdetak.
14 Februari 2014 dini hari, ayah berpulang.
Betapa hancur hati kami.
Tapi aku lebih lagi.
Saat itu, aku sedang berjuang, menjalankan salah satu bisnis multi level marketing. MLM yang menurutku bisa menjadi kendaraan bagiku untuk meraih hidup sukses, kaya, supaya aku bisa membahagiakan ayah dan ibu.
Oktober 2013, aku baru memulai, karena aku baru tahu tentang MLM ini.
Aku ikut yang kesekian ini, karena aku melihat potensinya yang besar.
Namun yang di hadapan tak seindah impian. Kenyataannya tak seperti yang diangankan.