Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Sebutir Nasi Bagi Perut Ini

Diperbarui: 28 Juni 2019   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : bbppbinuang.or.id 

Kulihat muda-mudi itu tertawa ceria
Seakan dunia ramah pada mereka
Seolah tak ada duka yang menyapa
Bagai orang kaya saja adanya

Mereka bersenda gurau
Di malam hari yang yang penuh dengan nyamuk lalu lalang
Aku hanya menatap dengan nanar
Perut melilit menunggu nasi datang

Sebutir nasi pun sangat berharga
Bagi seorang tak berpunya
Melihat banyak orang membuang harta
Menyisakan banyak makanan yang terbuang percuma

Perut merintih tak tertahankan
Duit hanya tersisa recehan
Jangankan untuk membeli makanan
Untuk membeli segelas air mineral pun tak cukup

Aku berjalan dalam sepi malam
Melangkah gontai menanti kucuran makanan ke perut ini
Sudah jam sebelas malam
Apa yang bisa jadi pengganjal perut?

Sebutir nasi pun jadi terlihat berharga
Yang sebelumnya dianggap hanya aksesori pelengkap belaka
Di waktu usai makan dulu
Sekarang
Sebutir nasi jadi sangat bernilai
Bagi perut yang kosong melompong ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline