Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Puisi | Bapak Tua Berkaki Satu

Diperbarui: 21 Juni 2019   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat di seberang sana
Bapak tua dengan kaki kiri
Kaki kanannya sudah tiada
Tergilas oleh roda truk yang menggila

Bapak tua itu tersenyum pada siapa saja
Dia menjual ubi
Hanya itu yang bisa dilakukannya

Dari terbit matahari di saat pagi
Sampai terbenamnya di sore hari
Dia tetap setia menjaga dagangannya
Meskipun hanya laku sedikit saja

Dengan tongkat, dia beranjak
Menutup lapak
Dia bergerak perlahan ke sepeda motor
Motor matik yang setia menemani

Bapak Tua ini kembali
Ke kamarnya yang sunyi
Bapak Tua berkaki satu
Tak ada sanak, tak ada famili

Ditemani oleh tv tabung 14 inci
Menonton acara hiburan di televisi
Dirinya tetap tak terhibur
Tidak sedetik pun

Sampai tiba waktu untuk tidur
Karena mata sudah mengantuk
Direbahkannya tubuhnya yang ringkih
Kasur kapuk menjadi tempat pelabuhan terakhir
Untuk menyudahi
Hari yang penuh teka-teki

Esok pun begitu
Teka-teki akan tetap hadir
Mengisi hari
Bapak Tua berkaki satu ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline