Selama 21 tahun mengajar, baik itu di sekolah-sekolah, bimbel, atau les privat, ada banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan, baik itu suka maupun duka.
Tentu saja, ada beberapa yang masih membekas di ingatan, meskipun saya tak menuliskan di buku jurnal. Beberapa pengalaman berkesan itu dapat Anda baca di artikel sebelumnya disini.
Namun, ada satu pengalaman yang paling berkesan selama saya mengajar.
Saya lupa tanggal, bulan, dan tahunnya.
Mungkin sekitar sepuluh tahun yang lalu, peristiwa ini terjadi.
Yang jelas, pengalaman ini terjadi di SD @nomention. Saya memanggil orangtua murid dari Nina (bukan nama sebenarnya).
Bagi Anda yang sudah membaca pengalaman-pengalaman saya di artikel sebelumnya, pasti sudah tahu, kalau saya memanggil orangtua murid, biasanya karena dua hal.
Pertama, karena sang murid tidak membuat PR sampai tiga kali.
Kedua, karena sang murid absen tanpa berita sebanyak tiga kali.
Karena Nina sudah tiga kali tidak membuat PR, dan juga tiga kali absen tanpa berita (istilah saya, Double Combo ^_^), maka saya melayangkan surat panggilan. Saya meminta tolong Sinta (bukan nama sebenarnya), teman Nina yang tinggal dekat rumah Nina untuk menyerahkan surat panggilan ke orangtua Nina.
"Ingat ya, Sinta. Berikan langsung ke orangtua Nina ya. Jangan ke Ninanya," pesan saya pada Sinta.