Melihat era saat ini, memang kehidupan sehari-hari sepertinya tak bisa lepas dari yang namanya smartphone atau ponsel pintar.
Mulai dari mengirim perpesanan singkat lewat whatsapp atau aplikasi perpesanan sejenis; bersilahturahmi antar teman dan handai tolan nun jauh disana lewat media sosial; main game atau menonton film; sampai berbisnis online dengan modal minim pun bisa dilakukan.
All in one. One for All.
Terlepas dari kebiasaan penggunaan bagi orang dewasa, saat ini kecenderungan bagi anak-anak dalam menggunakan smartphone sangatlah masif.
Sebagai guru, saya sering melihat beberapa (dibaca : banyak) orangtua yang membiarkan anak-anak mereka bermain game di hape.
"Ya, biar aja, Pak. Kalau nggak dikasih, ribut, jalan kemana-mana, ganggu orang lain. Gak bisa diam."
Kebanyakan orangtua akan berkata seperti itu.
Hape dijadikan "babysitter" buat anak-anak mereka, supaya anak-anak mereka diam dan tidak mengganggu mereka atau orang-orang di sekitar.
Inilah yang menjadi awal dari munculnya masalah.
Pengalaman tak terlupakan
Ada beberapa pengalaman yang saya alami, sehingga saya mengatakan kesehatan mata anak Indonesia dalam status gawat darurat.