Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Puisi | Telinga yang Terluka, Hati yang Menderita

Diperbarui: 4 April 2019   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : www.popular-world.com

Terkadang banyak kata-kata terlontar begitu rupa, melupakan apakah kelompok kata itu melukai hati atau merobek sukma. 

Memuntahkan semua tanpa tedeng aling-aling, sehingga lupa untuk berpaling. 

Menengok sejenak ke masa silam, mengenang segala perbuatan di masa lampau yang kelam. 

Semua peristiwa yang telah terjadi, seharusnya membuat setiap insan sadar diri. 

Bahwa dari lidahlah segala sesuatu bermula, entah itu kebaikan atau keburukan yang tersua. 

Lidah adalah sumber yang unik, mengeluarkan dua rasa yang antik. 

Di satu sisi mengeluarkan segi positif, di sisi lain memproduksi hal yang negatif.

Kekanglah lidah kita, supaya kita tak mendapat celaka.

Perkatakanlah hal-hal yang baik dan mencerahkan, sehingga membangunkan semangat dan jiwa yang letih dan tertekan. 

Hati-hati dalam berkata, telinga bisa terluka karenanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline