Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Puisi | Gado-gado Pencok

Diperbarui: 12 Februari 2019   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : travelingyuk.com

Ibu ini selalu menyuarakan gado-gado pencok setiap hari. Berjalan dari awal matahari terbit sampai menjelang matahari terbenam. Aku tak bisa membayangkan betapa capeknya kaki, leher, dan terutama kepala. 

Gado-gado pencok. Makanan sederhana khas daerah. Sungguh mengingatkanku sewaktu di balikpapan. Ibu gado-gado pencok selalu melewati rumah orangtuaku. Kadang kami membeli, kadang tidak. 

Sekarang sudah semakin jarang penjual gado-gado pencok keliling. Gado-gado dengan rasa khas atau pencok yang pedes ngangenin. 

Gado-gado pencok. Susahnya untuk melupakan kalian. Harga murah meriah, perut kenyang, dan makanan legend dari sejak kukecil sampai sekarang.

Samarinda, 12 Februari 2019

Anton 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline