Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Puisi | Jejak-jejak Bersejarah

Diperbarui: 20 Januari 2019   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : myfaithradio.com

Kita hidup cuma sementara di dunia ini, kawan. Selama hidup, kita meninggalkan jejak-jejak. Yang menjadi pertanyaan adalah jejak seperti apa yang kita tinggalkan?

Apakah jejak penuh noda darah? Apakah jejak kebajikan? Atau malah tidak ada jejak nyata? Apakah jejak yang tidak ada faedahnya, hanya untuk diri sendiri?

Tinggalkan jejak yang bersejarah. Bukan hanya bersejarah untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain. Apa yang kau bisa lakukan, lakukan dengan hati. Jika begitu, Tuhan akan melancarkan jalanmu. 

Tapi apabila jejak kebatilan yang kau tinggalkan, maka siap-siaplah engkau ditimpa bencana di masa depan. Kau tidak akan dikenang dengan baik.

Jejak-jejak bersejarah. Kau yang mengukirnya. Kau yang memahatnya. Kau yang membentuknya. 

Bentuk apa pun itu, itu adalah tanggung jawabmu. Jangan menyalahkan orang lain akan hal itu. 

Samarinda, 20 Januari 2019

Anton




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline