Lihat ke Halaman Asli

Yusuf Kalla, Sang Presiden 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13742250071620305934

[caption id="attachment_276204" align="alignleft" width="300" caption="dok (detik.com)"][/caption] Mengapa penulis memberi judul tulisan ini dengan cara langsung menunjukan dengan penuh kenyakinan kepada bapak Muhammad Yusuf Kalla, karena penulis melihat bangsa kita telah hilang martabat dan harga diri. Bangsa Indonesia yang hidup bersuku-suku dan banyak corak budaya dan bahasa merupakan bangsa yang besar. Indonesia kaya akan hasil alam berupa minyak, gas, batubara, emas dan lain-lain. Bangsa kita sekarang seperti sudah hilang identitas kebangsaannya yang dulu sangat di hormati oleh bangsa lain. Persoalan bangsa semakin hari semakin rumit, korupsi merajalela, pembuhuhan kian subur, hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas, konflik antar suku, agama dan ras kian tumbuh. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah yang tidak pernah habis selama harga diri bangsa masih terinjak-injak.

Kita saatnya membutuhkan pemimpin yang berani mengambil resiko, bertanggungjawab terhadap bangsa dan Negara. Dapat membawa bangsa ini lebih maju dan bermartabat dan dihargai oleh bangsa lain. Sosok Jusuf Kalla saya kira menjadi ikon yang tepat untuk memimpin Indonesia yang akan datang. Yusuf Kalla telah banyak berkecimpung di dunia pemerintahan dan swasta dan beliau lebih memahami keadaaan bangsa ini dan apa yang harus dibuat agar bangsa kita lebih maju.

Yusuf Kalla lahir di Watampone Sulawesi Utara pada tanggal 15 Mei 1942, beliau telah banyak berjasa untuk bangsa dan Negara ini. Dari masa pemerintah Abdurrahman Wahid beliau di percaya sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI (1990-2000), kemudian beliau juga di percaya oleh presiden Megawati sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat RI (Menko Kesra) walaupun di tengah jalan kepemimpinan Megawati beliau mundur dari jabatannya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Susilo Bambang Yudhoyono dan akhirnya mereka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2004-2009 lewat pemilihan langsung oleh rakyat.

Kegigihan Yusuf Kalla ketika menjabat wakil presiden harus di ancungin jempol karena beliau sukses membawa Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berdamai dengan pemerintah RI yang sudah memberontak selama 30 tahun di bawah kepemimpinan Hasan Tiro. M. Jusuf Kalla juga telah meletakkan kerangka perdamaian di daerah konflik Poso, Sulawesi Tengah, dan Ambon, Maluku. Lewat pertemuan Malino I dan Malino II dan berhasil meredakan dan menyelesaian konflik di antara komunitas Kristen dan Muslim. Yusuf Kallah dikenal sebagai orang pekerja keras dan gigih. Beliau selalu turun tangan dalam menyelesaikan masalah konflik di daerah-daerah. Beliau juga gigih mempromosi Indonesia ke ajang Internasional.

Yusuf Kalla yang terlahir di dalam keluarga pengusaha membuat dirinya lebih dikenal sebelum terjun ke dunia politik. Anak ke 2 dari 17 bersaudara ini dikenal lincah dan ulet dalam memimpin perusahaan warisan orang tuanya sehingga berkembang dengan pesat. Awal nama Kalla dikenal pada tahun 1968, saat dirinya menjadi CEO NV Hadji Kalla. Dari semula hanya sekedar bisnis ekspor-impor menjadi meluas ke bidang perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, perternakan udang dan telekomunikasi. Semasa kuliah beliau juga aktif di organisasi-organisasi seperti HMI, PII dan lain-lain.

Nama Yusuf Kalla yang sekarang menjabat sebagai ketua Palang Merah Indonesia (PMI) tidak asing lagi bagi bangsa ini. Yusuf Kalla sudah dikenal dari Sabang sampai Marauke, bahkan di Internasional juga terpampang nama beliau. Kerja keras beliau sewaktu menjabat wakil presiden membawa Indonesia lebih maju bersama SBY. Pada tahun 2009 belia mencalonkan diri sebagai presiden bersama Wiranto akhirnya gagal tapi beliau tetap terus berkarya untuk bangsa dan Negara ini. Yusuf Kalla terkenal dengan moto “lebih cepat lebih baik” menandakan beliau bukan orang peragu dalam bertindak. Cepat mengambil keputusan dan gaya blusukan menjadikan beliau pantas menjadi “the next leader Indonesia”. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline